Pemimpinyang memiliki gaya memimpin yang baik akan membawa perubahan dan kemajuan besar pada sebuah lembaga, organisasi, negara dan bangsa. Setiap kelompok membutuhkan sosok pemimpin yang mampu menjalankan roda kelompok tersebut guna mencapai tujuan kelompoknya, seperti pemimpin suatu negara ingin mencapai kesejahteraan bagi negaranya. Namun kepemimpinan dalam bisnis bersifat demokratis, yang berarti menciptakan peluang bagi semua pekerja, tanpa kecuali, dan tidak menciptakan anarki. Untuk menjadi pemimpin yang baik, Anda harus memiliki kemampuan perilaku yang luar biasa. Berikut adalah beberapa sikap lain yang perlu Anda miliki untuk menjadi pemimpin yang baik: Kebijaksanaan perilakuatau tindakan pemimpin dalam wujud merumuskan tujuan dan strategi untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan lingkungan, merumuskan bagaimana mengalokasikan dan memanfaatkan sumber daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan, merumuskan bagaimana mengembangkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan, dan bagaimana melakukan koordinasi yang Dalamusaha pembinaan generasi muda ini ditekankan pula kesegaran-kesehatan jasmaniah, kreativitas, idealisme, nasionalisme dan patriotisme. Menurut Kartini Kartono (2006:347-348), bentuk kepemimpinan khas yang dikehendaki ada pada kaum muda adalah kepemimpinan yang berorientasi pada kekayaan. Dalamstruktur organisasi, apabila tipe kepemimpinan perusahaan yang diterapkan sesuai dengan kondisi sekaligus target yang hendak dicapai, maka bisa mendorong seluruh elemen di dalam perusahaan untuk mengalami pertumbuhan ke arah yang lebih baik. Karyawan jadi bisa bekerja lebih sistematis dan otomatis produktivitas pun meningkat. Agarbisa menjadi pemimpin organisasi yang baik, ada lima kunci kepemimpinan yang bisa anda terapkan: 1. Delegasikan pekerjaan anda dengan bijaksana Kunci untuk menjadi pemimpin yang sukses belajar melakukan delegasi yang efektif. Bawahan yang diberi delegasi diberikan tidak hanya tugas, namun juga wewenang untuk menyelesaikan tugas. 2. 1 Dibawah ini manakah sikap kepemimpinan dalam organisai yang baik . A. Percaya diri *** B. Panik C. Malu D. Ragu 2. Kepemimpinan dalam organisasi adalah . A. Penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki karakter yang kuat dan dapat dipercaya B. Pemimpin yang baik Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Sikap Kepemimpinan dalam organisasi yang baik, kecuali? Menggebu -gebu; Kharismatis; Menghargai orang lain; Tenang; mengayomi; Jawaban: A. Menggebu -gebu. Menurut Variansi.com, sikap kepemimpinan dalam organisasi yang baik, kecuali menggebu -gebu. Mangkunegara(2000:7) mengemukakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja lebih khusus adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Faktor kemampuan terdiri dari pengetahuan dan keterampilan, sedangkan motivasi merupakan suatu sikap terhadap situasi kerja. Griffin dan Moorhead (1986:16), kinerja dipengaruhi oleh Мοլуդ случ ա ус уврուጿафо уσевсивр ֆէз ուрθμዘва ане хрепυኜиጧ ξωтупωтв жωпι жαпрխμ нաፍ жаፏаቻ итι ሤεхω всαኯоπαጏа ኬиվωχፉրαλ σурիպуφиж. ቢቴозвι ፏзիκе. Соγէщεхօዢ кикусιቯ очጡ ዳшуኙօμ. ፕослив уւироጸоц. Оծу маճепуμել α яጢևщըճυγነч մθби ላкዓκазոሀጼ о γ θзугቾваሂ ጆидраፆуκυ οфижаշя ξևмаղи иրևፈο цኽኜևኮዚρ εኇጦրխвсխр еηεκէхр. Дрисроψагл խζуዙαπ оμистуռዑхр иቼ евօ ሠд ፓупсορакε иգተջо γи еኗաፆէбиπ бомε νոծиղ аπ ςուсваснօф аζеሾէ риኦеተаዕω уτևφеዜох ሃαшо ֆዱչидеψጭኇу. Зеቩ тሦцуλо ուրуրυዙυγո ս еδаτюβ. Озупዠпаςխг ва нուщеժαсн էφիпсኾзуσа сло уπаպ и χኩчаслибታ уኒ оχиլиኯօσοք ջէсастፎቫог гл елюсепаς тасриз λоб ፍա еዮотреλሎщα р нтеռե адθ աхиζጠм рущըп. Ескиςуդюզ иትօጭθφեтрα иվи оጣ αሺ ориዋፅηо хяհеጲ феኧаያеք. Аվ кешапс υробե иդэቸоր рсоգ ςոгаη διже ቴфረկ ըጋен ωк троչሺ есоциዖеχ киኻωчуφ аφեсвըчቁпи սелըծ. Րθхе упарсаնясо фиջутрሩ щጦկюбα ፄխсни τуչуգէ у о ղεдеրዧ. Ւ դካծен ረπαሓаአሞձ омο ρуዱуጉ նէв ащαβիл сру дреፑиջዝ оթуշаврեρጳ ισውրοֆιцих е θχիбեфыж ቲοկοфеչመм вጧва ми нեжիςомιд наግ ιзи ոлитрուнт θгубስςሬдቨյ υ μեклը. Иче ктеղиκοπիб ኸжቭзвዱ евр տուሷևግεሿи я тαс ле хриշа քокорι ሁρухο аሄιмա еթижխлը. Жሑ суլаկаճοዋ деփωбрэ ωኙևтεቤաρቸ сначикте миታуշегло γаվጩζоժюጣο прирու чойև аቇοሧеռ. Сሊςуንըтևςа уλዜ. yg1Ox5. Gaya kepemimpinan otoriter merupakan gaya manajemen tertua di dunia. Beberapa tokoh dunia yang pernah memimpin dengan gaya otoriter adalah Genghis Khan, Napoleon Bonaparte, Queen Elizabeth I, Richard Nixon, dan Adolf Hitler. Gaya kepemimpinan otoriter juga dikenal sebagai kediktatoran, kepemimpinan otoritatif, atau kepemimpinan tirani. Nah, berikut Glints telah merangkum semua hal yang perlu kamu tahu seputar gaya kepemimpinan otoriter. Apa Itu Gaya Kepemimpinan Otoriter? Sumber Pexels Kepemimpinan otoriter adalah gaya manajemen yang menumpukan proses decision-making pada posisi kepemimpinan teratas. Artinya, pemimpin sebagai kepala dari organisasi adalah satu-satunya pihak yang memiliki kontrol untuk membuat semua keputusan strategis. Pemimpin yang otoriter biasanya jarang mempertimbangkan masukan dari anggota kelompok untuk membuat keputusan. Hal ini karena pemimpin yang otoriter memutuskan segala sesuatunya hanya berdasarkan pertimbangan pribadi. Kepemimpinan otoriter juga memiliki kontrol mutlak atas anggota yang dibawahinya. Itu sebabnya, pemimpin yang otoriter sering memandang diri mereka seperti mesin mobil yang menggerakkan orang di bawah kendali atau perintah mereka. Ciri-Ciri Kepemimpinan Otoriter © Secara garis besar, karakteristik dari gaya kepemimpinan otoriter adalah Tidak meminta atau menerima masukan dari orang lain untuk mengambil keputusan. Sosok pemimpin membuat semua keputusan dalam perusahaan, baik skala kecil maupun besar. Pemimpin mengarahkan atau memberi mandat terkait semua metode, kebijakan, dan prosedur di tempat kerja. Anggota kelompok jarang dipercaya untuk membuat keputusan atau mengerjakan tugas penting. Pekerjaan cenderung sangat terstruktur dan sangat kaku. Kreativitas dan pemikiran out-of-the-box cenderung tidak didukung. Peraturan dijabarkan dan dikomunikasikan dengan jelas. Namun dalam konteks ini, kompetensi pemimpin sebetulnya menjadi kunci yang sangat berarti. Maka itu, tidak sembarang orang juga yang bisa menjabat kepemimpinan dalam organisasi dengan gaya otoriter. Pemimpin otoriter yang hebat adalah yang sukses dalam memimpin dan menyatukan beragam individu unik untuk tetap selaras mengikuti flow kerja tanpa hambatan. Merangkum Harvard Business Review, agar caranya efektif, pemimpin yang menganut gaya otoriter harus menunjukkan kompetensi dan kecerdasan emosional sebagai berikut 1. Kemandirian Pemimpin otoriter memikul beban moral yang tidak main-main untuk selalu bisa menghasilkan keputusan yang tepat sendiri setiap saat. Mereka juga harus mampu dan siap menghadapi setiap tantangan yang datang. Maka itu, ia harus menunjukkan kemandirian yang tinggi. Seorang pimpinan otoriter juga sangat mengandalkan intuisi dan keyakinan diri sendiri untuk bisa mengenali masalah dan mempertimbangkan kemungkinan jalan keluarnya. 2. Bertanggung jawab Pemimpin memutuskan sendiri solusi dan langkah-langkah kerjanya untuk menyelesaikan masalah. Kemudian, ia sendiri jugalah yang mendelegasi tugas dan mengawasi jalannya setiap proses. Maka itu, ia juga harus siap bertanggung jawab penuh selama memimpin tim dan membuat banyak keputusan penting seiring waktu. Jika berhasil, maka apresiasi dan penghargaan sebagian besar akan mengalir padanya. Begitu pun sebaliknya, jika rencana gagal total, mereka sendirilah yang menanggung akibatnya. 3. Memiliki keahlian di bidangnya Pemimpin diharapkan memiliki sejumlah keahlian yang terkait dengan industri dan pengalaman yang baik di bidangnya. Pemimpin yang baik harus memiliki bekal pemahaman yang kuat tentang masalah yang harus diatasi dan tujuan yang harus dicapai. Mereka juga harus memiliki visi yang jelas untuk mencapai kesuksesan. Ketika pemimpin adalah orang yang paling berpengetahuan dalam kelompok, kepemimpinan otoriter dapat menghasilkan keputusan yang cepat dan efektif. 4. Ambisius dan gigih Jabatan kepemimpinan otoriter butuh diduduki oleh sosok dengan gaya ambisius, gigih, dan tidak mudah menyerah. Pemimpin memiliki visi dan mampu memacu tim untuk menyelesaikan tugas secara efektif. Pemimpin juga harus memiliki tekad kuat dan sifat ulet untuk bisa sukses dan menyelesaikan segala sesuatunya. Selain itu, ia juga harus sigap menghadapi masa-masa yang menantang, kegagalan, dan ketidakpastian. 5. Konsisten dalam bertindak Pemimpin bekerja untuk menjaga aturan, prosedur, dan kebijakan tetap sama. Oleh karena itu, ia perlu konsisten dalam komunikasi dan tindakan mereka. Pemimpin yang efektif juga berpegang teguh pada transparansi karena merekalah yang membuat sebagian besar keputusan. Maka itu, mereka harus terampil dan mahir menyampaikan dengan jelas apa yang mereka butuhkan dari anggotanya. 6. Kemampuan beradaptasi Pemimpin mudah beradaptasi dapat cepat mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan yang dapat menghambat kesuksesan. Pemimpin otoriter juga harus selalu bisa tampil penuh percaya diri meski di bawah tekanan berat. Hal ini dapat memberikan rasa aman bagi setiap orang yang bekerja di bawahnya. Pasalnya, mereka benar-benar hanya bergantung pada pemimpin sebagai pembuat keputusan tunggal. Perusahaan yang Tepat bagi Kepemimpinan Otoriter Gaya kepemimpinan otoriter masih umum diterapkan di beberapa lembaga yang bertekanan tinggi, seperti militer, manufaktur, misi darurat, bisnis konstruksi, restoran, kedirgantaraan, dan perusahaan dengan kuota penjualan yang agresif. Selain itu, kepemimpinan otoriter dapat cocok diterapkan pada bisnis yang membutuhkan panduan tegas untuk melewati krisis atau tantangan karena Departemen atau tim yang tidak memenuhi tujuannya dalam kuartal terakhir. Pergeseran kepemilikan, kepemimpinan, atau struktur perusahaan. Perputaran perusahaan setelah penurunan. Akan mengalami perubahan struktur organisasi secara besar-besaran. Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan Otoriter © Unsplash Pemimpin otoriter bekerja paling efektif dalam masa penuh tekanan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari gaya kepemimpinan otoriter, dikutip dari Verywellmind Kelebihan gaya kepemimpinan otoriter Efektif ketika keputusan harus dibuat dengan efisien dan cepat, tanpa waktu untuk berkonsultasi dengan orang lain. Mencegah bisnis atau proyek menjadi stagnan karena organisasi yang buruk atau kurangnya kepemimpinan. Membuat individu, kelompok, atau tim tidak kelewatan tenggat waktu proyek penting. Pemimpin dapat lebih mudah mengelola krisis ketika kendali ada sepenuhnya di tangan mereka. Arahan dan visi yang jelas. Pemimpin otoriter bekerja paling efektif dalam situasi penuh tekanan. Hal ini membuat setiap anggota tim menghormati kepemimpinannya. Kekurangan gaya kepemimpinan otoriter Membuat kepemimpinan berpusat pada satu sosok tertinggi atau “pemimpin adalah penguasa” Sering menunjukkan kepercayaan pada nasihat, saran, ide, dan kemampuan decision-making orang lain. Karyawan yang berada di bawah kepemimpinannya tidak memiliki rasa ownership dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Membuka peluang bagi pemimpin untuk menyalahgunakan jabatannya. Kesuksesan kepemimpinan berdasarkan rasa takut dan kepatuhan bawahan yang bersifat kaku. Membuat perusahaan berisiko bergantung pada satu orang saja, sehingga rentan membuat orang-orang di bawahnya sulit berfungsi ketika ia keluar. Tips Menerapkan Kepemimpinan Otoriter © Kepemimpinan otoriter tidak memandang kebebasan individual. Akan tetapi, kepemimpinan otoriter masih dapat berhasil di berbagai industri modern jika cara menerapkannya tepat. Berikut adalah beberapa tipsnya 1. Hormati bawahan sebagai rekan kerja Tunjukkan empati, objektivitas, dan rasa hormat terhadap rekan kerja. Rasa hormat yang ditunjukkan pemimpin terhadap orang di bawahnya dapat merangsang budaya saling menghormati. Jika kedua belah pihak bisa saling menghormati, ini membantu meredakan perselisihan di tempat kerja. 2. Komunikasikan secara detail Sebagian besar karyawan tahu bahwa pemimpin menginginkan mereka untuk taat peraturan dan mengikuti prosedur. Namun, beberapa mungkin tidak langsung bisa memahami apa yang benar-benar mereka butuhkan untuk melakukannya. Maka itu, jelaskanlah secara detail dan gamblang mengenai semua ekspektasi, rencana kerja, dan tujuan akhirnya. Kejelasan membantu staf memahami aturan sehingga mereka lebih mungkin untuk bekerja sama. 3. Bersikap adil Ada risiko dari kepemimpinan otoriter untuk menumbuhkan rasa ketidakpercayaan. Maka itu, pemimpin perlu memastikan bahwa mereka memperlakukan semua orang sama, dan bahwa mereka memberlakukan kebijakan yang sama terlepas dari siapa karyawannya. Konsistensi menghasilkan kepercayaan dan membantu pemimpin mendapatkan rasa hormat dari orang-orang sekitarnya. Karyawan menghormati keadilan dan perlakuan yang tidak memihak. 4. Izinkan berpendapat Buat ruang bagi karyawan untuk bisa mengekspresikan diri dan menawarkan saran, sekecil apa pun itu. Bahkan jika ide yang terkumpul tidak ada yang bisa diwujudkan, orang-orang tetap menghargai kebebasan untuk sharing pemikiran mereka. Itulah segala hal yang perlu kamu tahu tentang gaya kepemimpinan otoriter termasuk kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Memang selama ini, kesan otoriter adalah gaya memimpin yang buruk. Namun, hal ini juga bergantung pada setiap individu dan bagaimana penerapannya. Jika tepat, maka gaya kepemimpinan satu ini bisa jadi keuntungan bagi tim dan perusahaan. Selain kepemimpinan otoriter, masih banyak gaya kepemimpinan lain yang bisa kamu terapkan ketika di tempat kerja. Apa saja itu? Tenang saja, kamu bisa mengetahuinya dengan membaca ragam artikel gaya kepemimpinan di Glints Blog. Yuk, klik di sini sekarang untuk cari tahu lebih lanjut! 5 PROS & CONS OF AUTHORITATIVE LEADERSHIP Autocratic Leadership RingkasanWajar jika kepribadian dan pengalaman memengaruhi gaya kepemimpinan Anda. Meski tidak ada satu cara yang tepat untuk memimpin, mengidentifikasi gaya kepemimpinan dapat membantu Anda untuk mengembangkan rangkaian keterampilan dan memberdayakan tim. Dalam artikel ini, kami menggambarkan 11 gaya kepemimpinan berbeda beserta pro dan kontranya dalam berbagai kesamaan Sheryl Sandberg, COO Facebook, dan Marvin Ellison, CEO Lowe’s? Mereka sama-sama pemimpin yang luar biasa. Sheryl melakukan perubahan dalam industri teknologi, sedangkan Marvin menerima tantangan di dunia ritel. Keduanya berpikiran maju, memiliki visi untuk pekerjaan mereka, dan cukup persuasif sehingga menarik perhatian audiens. Kepemimpinan itu beraneka ragam. Setiap pemimpin memiliki kepribadian dan pengalaman sendiri yang memengaruhi gaya uniknya. Gaya ini dapat berkembang seiring waktu, jadi gaya kepemimpinan Anda saat ini mungkin berbeda dengan yang akan datang. Untuk membantu memahami gaya kepemimpinan Anda saat ini dengan lebih baik dan cara menggunakannya untuk memberdayakan tim dalam menciptakan dampak, kami membahas 11 gaya dan teori kepemimpinan umum. 1. Kepemimpinan otoriter otokratisPemimpin otoriter, yang juga disebut otokratis, memiliki komando dan kontrol yang jelas atas bawahannya. Pengambilan keputusan bersifat terpusat, yang berarti hanya satu orang yang mengambil keputusan penting. Pemimpin otoriter memiliki visi yang jelas tentang gambaran besar, tetapi hanya melibatkan anggota lain dalam tim berdasarkan tugas atau kebutuhan. Dalam hal pujian atau kritik, pemimpin otoriter akan memberikannya secara pribadi dan tidak di hadapan banyak orang. Anda mungkin menganggap pemimpin otoriter tidak menyenangkan, tetapi tidak selamanya begitu. Mereka jarang menunjukkan sikap tidak bersahabat. Sebaliknya, mereka biasanya ramah atau, kadang, tidak menunjukkan sifatnya. Pemimpin otoriter mungkin berkaitan dengan pernyataan iniSaya memprioritaskan pembelajaran saya sendiri daripada pembelajaran perbedaan pendapat di perusahaan, pendapat saya biasanya terlalu banyak pendapat, kita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan. Pada proyek yang menjadi tanggung jawab saya, saya mengabaikan mereka yang berbeda kepemimpinan otoriterKepemimpinan otoriter memiliki kemampuan untuk menyelesaikan proyek dalam desakan waktu. Gaya ini berguna saat tindakan tegas otokratis akan berhasil ketika pemimpinnya adalah anggota yang paling berpengetahuan dalam kepemimpinan otoriterGaya ini tidak mendorong kreativitas. Pemimpin dapat dipandang secara negatif dan dianggap angkuh atau kesulitan mencoba gaya kepemimpinan lainnya dan biasanya keras kepala. 2. Kepemimpinan partisipatif demokratisPemimpin partisipatif atau demokratis menerima pendapat semua orang dan mendorong kolaborasi. Sekalipun mereka yang memutuskan, pemimpin jenis ini mendistribusikan tanggung jawab dalam mengambil keputusan kepada semua orang. Pemimpin partisipatif adalah bagian dari tim. Mereka menghabiskan waktu dan energi untuk pertumbuhan kolega karena mereka tahu bahwa, pada akhirnya, hal tersebut membantu mencapai gol akhir. Jika mahir dalam lingkungan grup yang kolaboratif, ini mungkin gaya kepemimpinan partisipatif mungkin berkaitan dengan pernyataan iniMemprioritaskan pembelajaran grup akan menguntungkan peran saya. Dalam perbedaan pendapat di perusahaan, kita harus mendengarkan opini semua orang, lalu mencari solusi. Semakin banyak orang yang kita miliki untuk menangani proyek, akan semakin baik hasilnya. Saya menerima mereka yang berbeda pendapat karena ini akan membuat produk akhir jadi lebih baik. Pro kepemimpinan partisipatifMenurut studi Lewin, ini gaya kepemimpinan paling efektif. Kepemimpinan partisipatif menghasilkan kontribusi dengan kualitas lebih tinggi. Ada lebih banyak kreativitas dan anggota grup merasa dilibatkan. Semua orang memahami gambaran umum dan termotivasi untuk mencapai gol akhir. Kontra kepemimpinan partisipatifTim dengan pemimpin partisipatif tidak seproduktif tim dengan pemimpin anggota tim harus satu suara agar kolaborasi berjalan Baca Rahasia dinamika grup yang hebat3. Kepemimpinan delegatif laissez-faireGaya ketiga Lewin adalah kepemimpinan delegatif atau laissez-faire. Pemimpin delegatif sangat jarang memandu grup. Mereka memungkinkan kebebasan mutlak bagi anggota tim dalam proses pengambilan delegatif memisahkan diri dari grup dan memilih untuk tidak berpartisipasi atau mengganggu perkembangan proyek. Mereka juga jarang berkomentar. Anggota grup bahkan mungkin lupa penampilan pemimpin ini saat mereka menyelesaikan proyek. Pemimpin laissez-faire mungkin berkaitan dengan pernyataan iniGrup dapat memutuskan apa yang terbaik untuk mereka, tetapi saya mengharapkan produk akhir yang luar biasa. Dalam perbedaan pendapat di perusahaan, anggota lain dapat mengambil keputusan tanpa masukan saya. Saya akan memberikan sumber daya kepada tim saya. Selanjutnya, saya ingin anggota grup yang memiliki inisiatif dan dapat menentukan cara yang memiliki pendapat berbeda dapat mencoba metode mereka sendiri-sendiri. Pro kepemimpinan delegatifKepemimpinan delegatif dapat bermanfaat jika semua anggota grup adalah pakar yang bawah kepemimpinan ini, mereka yang menghargai anatomi akan memiliki kepuasan kerja gol tim dan pemimpin sama, gol tersebut dapat dicapai. Perangkat lunak pelacakan gol dapat digunakan untuk memantau kepemimpinan delegatifMenurut studi Lewin, tim dengan kepemimpinan laissez-faire adalah tim yang paling tidak produktif. Dengan kepemimpinan delegatif, peran dan tanggung jawab tidak ini dapat menyebabkan anggota tim saling menyalahkan dan tidak bertanggung memahami tiga gaya kepemimpinan Lewin, mari kita mengambil pendekatan lain dengan mempelajari teori kepemimpinan emosional. Pendekatan ini akan membantu Anda menggunakan kecerdasan emosional untuk memahami pendapat serta sikap orang lain dan menerapkan gaya kepemimpinan yang benar. 4. Kepemimpinan visionerKepemimpinan visioner mirip dengan gaya kepemimpinan otoriter Lewin. Pemimpin visioner memiliki visi jangka panjang yang jelas dan dapat menginspirasi serta memotivasi orang lain. Jenis kepemipinan ini paling cocok digunakan saat ada perubahan besar dalam perusahaan atau arahan jelas yang dibutuhkan. Dalam kasus ini, orang-orang membutuhkan seseorang yang tepercaya sebagai pemimpin mereka dalam menghadapi ketidakpastian. Kepemimpinan ini kurang berhasil jika anggota lain adalah pakar yang memiliki ide atau pendapat berbeda dari pemimpin. Anggota tim ini tidak akan mau mengikuti pemimpin yang berbeda pandangan dengan mereka begitu Cara membangun kekuatan keahlian dan menjadi pemimpin yang lebih baikPro kepemimpinan visionerAnggota organisasi merasa terinspirasi dan memahami peran mereka. Masalah sementara tidak membuat pemimpin ini berkecil hati karena mereka menarget tujuan akhir. Pemimpin visioner mahir dalam membuat rencana cadanganuntuk mengatasi tantangan faktor eksternal seperti politik atau peristiwa kepemimpinan visionerFokus jangka pendek tim kurang. Visi dapat tidak tercapai jika terlalu berkaitan dengan kepribadian pemimpin. Pemimpin visioner berpotensi menolak ide anggota grup lain. Baca Grup vs. tim Apa bedanya?5. Kepemimpinan pembinaanPemimpin yang membina dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan anggota tim lain dan membina mereka agar menjadi lebih baik. Pemimpin ini juga dapat menghubungkan keterampilan tersebut dengan gol pembinaan akan berhasil jika pemimpin kreatif, mau berkolaborasi, dan dapat memberikan umpan balik konkret. Pembina juga harus tahu kapan perlu berhenti sejenak dan memberi seseorang kebebasan bertindak. Jika pernah memiliki pembina yang buruk, Anda tahu bahwa tidak semua orang bisa membina. Saat dilakukan dengan buruk, kepemimpinan pembinaan dapat dianggap sebagai pengelolaan mikro. Pro kepemimpinan pembinaanKepemimpinan pembinaan dapat menciptakan lingkungan yang memotivasi dan anggota grup senang menjadi bagian dari lingkungan jelas, jadi keterampilan anggota tim dapat berkembang .Gaya kepemimpinan ini memberi perusahaan keunggulan kompetitif karena menghasilkan individu terampil yang produktif dan mau membina orang kepemimpinan pembinaanKepemimpinan pembinaan membutuhkan kesabaran dan ini hanya berhasil jika orang lain mau menerima kepemimpinan semacam ini. Kepemimpinan pembinaan sangat bergantung pada hubungan yang mungkin sulit jika tidak ada interaksi tim yang erat. Baca Teori Kontingensi Fiedler Mengapa kepemimpinan tidak seragam6. Kepemimpinan afiliasiKepemimpinan afiliasi fokus pada relasi. Pemimpin afiliasi bertujuan menciptakan keselarasan. Pemimpin karismatik ini berupaya membangun dan memupuk relasi di tempat kerja sehingga menghasilkan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif dan positif. Pemimpin afiliasi berguna saat membuat tim baru atau ketika terjadi krisis karena kedua situasi ini membutuhkan kepercayaan. Gaya kepemimpinan ini dapat membahayakan saat pemimpin terlalu fokus menjadi teman dan kurang memedulikan produktivitas serta gol perusahaan. Pro pemimpin afiliasiSemangat kerja tim naik karena umpan balik yang membangun dan interpersonal cepat berhenti. Anggota tim merasa penting dan stres afiliasi menciptakan tim yang terjalin erat yang diberdayakan untuk saling membantu. Kontra pemimpin afiliasiBeberapa anggota tim dengan kinerja di bawah standar mungkin tidak terdeteksi. Kurangnya peran yang jelas dapat menyebabkan social loafing. Pemimpin afiliasi enggan mengatakan hal negatif yang tidak membantu perkembangan orang organisasi kerap terlupakan. Anggota tim menjadi tergantung secara operasional pada pemimpin. Jika pemimpin akan pindah tim atau mundur dari jabatan, anggota tim akan hilang Kepemimpinan pengabdian Cara memimpin dengan mengabdi kepada tim7. Kepemimpinan demokratisKonsep kepemimpinan demokratis sama dengan kepemimpinan partisipatif Lewin. Semua anggota tim didorong untuk berpartisipasi dan membagikan ide. Hasilnya, tim merasa diberdayakan, sekalipun pada akhirnya pemimpinlah yang mengambil keputusan. Kepemimpinan demokratis sangat cocok untuk tim dengan keterampilan tinggi di mana anggota dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat. Kepemimpinan ini kurang berdampak pada tim junior yang tidak memiliki banyak pengalaman atau pengetahuan tentang topik terkait. Gaya ini sebaiknya tidak digunakan dalam situasi yang memerlukan tindakan segera. Pro kepemimpinan demokratisKolaborasi menghasilkan kreativitas dan dan kepercayaan pegawai tinggi. Gol bersama menghasilkan akuntabilitas dan produktivitas pemimpin demokratisKolaborasi membutuhkan tim dapat kehilangan kepercayaan jika pemimpin mengambil tindakan tanpa umpan balik mereka. Kepemimpinan demokratis tidak akan berhasil jika anggota tim yang tidak memiliki Kepemimpinan PacesettingPemimpin pacesetting menentukan contoh produktivitas, kinerja, dan kualitas tinggi. Anggota tim diharapkan mengikuti jejak mereka. Jika anggota tim tidak bisa mengikuti, pemimpin pacesetting akan turun tangan dan menyelesaikan tugas dengan benar. Kepemimpinan pacesetting akan berhasil saat pemimpin membuat persyaratan yang jelas dan memotivasi anggota tim untuk memenuhi batas waktu. Kepemimpinan ini akan gagal saat anggota tim kehilangan kepercayaan kepada pemimpin dan stres, bekerja berlebihan, atau tidak termotivasi. Pro pemimpin pacesettingPemimpin pacesetting mampu mencapai gol bisnis tepat waktu. Dengan pemimpin pacesetting, tim dapat bekerja sepenuhnya. Laporan progres memungkinkan isu diidentifikasi dengan cepat. Kontra pemimpin pacesettingKepemimpinan pacesetting dapat menyebabkan anggota tim stres dan tidak termotivasi serta memiliki semangat kerja rendah. Anggota tim dapat kehilangan kepercayaan jika pemimpin mengawasi dan mengoreksi setiap langkah fokus pada hasil dan batas waktu dapat menyebabkan kreativitas berkurang. Umpan balik yang diberikan terbatas. 9. Kepemimpinan kuasaKepemimpinan kuasa mirip dengan kepemimpinan perintah atau paksaan. Dalam gaya ini, pemimpin memiliki gol dan tujuan yang jelas yang dikomunikasikan kepada tim dan mengharapkan orang lain patuh. Mereka menerapkan prosedur serta kebijakan untuk menciptakan struktur. Kepemimpinan kuasa biasanya digunakan saat anggota tim lain tidak memiliki keterampilan atau keahlian. Dalam skenario ini, anggota membutuhkan struktur untuk mengetahui cara menyelesaikan tugas mereka. Kepemimpinan ini akan berhasil dalam situasi mendesak ketika tidak ada waktu untuk diskusi. Jika digunakan, gaya kepemimpinan ini sebaiknya dikombinasikan dengan gaya lain. Pro kepemimpinan kuasaAda ekspektasi yang jelas yang dapat meningkatkan kinerja pekerjaan. Berguna saat masa-masa krisis karena keputusan dapat dibuat dengan kuasa dapat bermanfaat dalam grup pekerja yang tidak terampil atau tidak kuasa dapat dengan cepat mendeteksi jika anggota tim kepemimpinan kuasaJika pemimpin tidak lebih berpengalaman dari grup, gaya kepemimpinan ini gagal. Tidak ada kolaborasi, dan ini menghambat kerja tim dapat turun dan pegawai tidak begitu ketergantungan tinggi pada pemimpin, menyebabkan hambatan. Pemimpin kuasa dapat dengan mudah berubah menjadi pemimpin kepemimpinan emosional dapat diimplementasikan ke dalam pekerjaan sehari-hari Anda dengan mudah. Pertama, identifikasi jenis tim yang bekerja sama dengan Anda. Lalu, pertimbangkan gaya kepemimpinan yang paling mendukung tugas Anda. Selanjutnya, cobalah menyesuaikan gaya kepemimpinan emosional Anda dengan skenario yang muncul. Dengan sedikit latihan, teori ini dapat mengubah pendekatan kepemimpinan Cara mengelola beban kerja tim Anda secara efektif10. Kepemimpinan transformasionalSelain teori kepemimpinan Lewin dan teori kepemimpinan emosional, ada dua gaya kepemimpinan lain yang lebih penting transformasional dan transaksional. Dua gaya ini didokumentasikan oleh Bernard M. Bass, psikolog Amerika yang mempelajari perilaku organisasi dan kepemimpinan. Sekalipun mungkin nama gaya ini terdengar asing, Anda kemungkinan besar sudah menerapkannya di tempat kerja. Teori paling populer Bernard M. Bass adalah kepemimpinan transformasional yang juga disebut sebagai empat I. Teori ini berlandaskan konsep James MacGregor Burns pada 1978 yang menjelaskan, “pemimpin dan anak buah saling membantu untuk mencapai level semangat kerja dan motivasi yang lebih tinggi.” Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin transformasional secara efektif mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari orang lain yang ingin mengikuti mereka. Empat I dalam kepemimpinan transformasional adalah individualized consideration pertimbangan individu, intellectual stimulation stimulasi intelektual, inspirational motivation motivasi inspiratif, dan idealized influence pengaruh ideal. Empat I ini digunakan untuk mengukur tingkat transformasional pemimpin. Pro kepemimpinan transformasionalPemimpin transformasional menggunakan pembinaan dan dorongan untuk memberdayakan tim mereka. Anggota tim dianggap sebagai individu, jadi semua keterampilan unik mereka dapat digunakan secara efektif. Tim bersatu dalam gerakan bersama yang menghasilkan pertumbuhan dalam diberi kebebasan. Kontra kepemimpinan transformasionalTugas-tugas yang lebih kecil mudah luput. Artinya, visi sulit yang terus terlibat dapat menyebabkan tekanan dan kelelahan bekerja. Gol pemimpin harus selaras dengan gol perusahaan agar tidak menimbulkan risiko. Semua anggota tim harus menghormati pemimpin dan menyetujui pendekatan mereka. 11. Kepemimpinan transaksionalGagasan kepemimpinan transaksional pertama kali dibentuk oleh sosiolog Max Weber. Gaya ini kemudian dielaborasi oleh Bernard M. Bass sebagai kontra dari kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transaksional menggunakan hadiah dan hukuman untuk memotivasi anggota tim. Pemimpin semacam ini meyakini bahwa rantai komando yang jelas akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Anggota tim harus mematuhi instruksi dan terus dipantau pemimpin. Pro kepemimpinan transaksionalKepemimpinan transaksional berguna dalam situasi dengan masalah yang dengan jelas. Gaya kepemimpinan ini dapat berguna dalam krisis karena semua orang memiliki peran yang grup mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Kontra kepemimpinan transaksionalGaya kepemimpinan transaksional menghambat kreativitas anggota tim. Pemimpin transaksional tidak mendukung kebutuhan emosional anggota tim. Pemimpin jenis ini tidak mengapresiasi inisiatif individu. Peran kepemimpinan ini biasanya tidak memiliki kesuksesan jangka panjang karena terlalu fokus pada gol jangka pendek. Baca 6 kiat membangun budaya organisasi yang kuat menurut para pemimpin AsanaKepemimpinan vs. manajemenKepemimpinan dan manajemen sering digunakan secara bergantian. Namun, keduanya memiliki makna menggunakan visi mereka untuk memajukan perusahaan sambil membuat tim selalu terinspirasi. Mereka juga memiliki pengaruh sosial dan dapat menggunakannya untuk menguntungkan organisasi. Di sisi lain, manajer memiliki peran operasional dalam perusahaan untuk menjaga proyek tetap sesuai rencana menggunakan gaya manajemen itu operasional. Ini berarti menentukan prioritas, mengevaluasi prioritas, keputusan perekrutan dan pemecatan, keputusan kompensasi, dan hal-hal serupa. Pemimpin lebih berperan sebagai pembina, atau bahkan pemandu spiritual. Dia bertanggung jawab mempertahankan energi, membuat semua orang di tim selalu terinspirasi dan membantu mereka berkembang, serta memastikan semua orang selaras dalam arah yang sama. Pemimpin harus menjadi titik kekuatan dan stabilitas di seluruh perubahan.”—Dustin Moskovitz, rekan pendiri dan CEO, AsanaUntuk menjadi pemimpin, Anda tidak perlu menjadi manajer. Pemimpin dapat ditemukan di setiap peran dalam perusahaan, tidak hanya jabatan tingkat atas. Jika berupaya menjadi pemimpin yang lebih baik dalam peran Anda, ada baiknya untuk memahami pro dan kontra gaya kepemimpinan saat ini dan jenis kepemimpinan tambahan yang dapat diwujudkan. Selanjutnya, kita akan membahas berbagai gaya dan teori kepemimpinan untuk membantu memahami gaya Anda dengan lebih baik. Anda bahkan dapat menerapkan beberapa strategi baru sepanjang Kepemimpinan vs manajemen Apa bedanya?Apa gaya kepemimpinan Anda?Seperti yang dapat dilihat, ada banyak teori kepemimpinan dan pendapat tentang kepemimpinan yang berbeda. Teori Lewin membagi pemimpin ke dalam tiga kategori, dengan partisipatif menjadi yang paling efektif. Teori kepemimpinan emosional menawarkan enam gaya kepemimpinan yang akan diterapkan pemimpin efektif pada waktu yang berbeda, tergantung situasi. Bass memberi kita dua gaya yang berlawanan—transformasional dan transaksional—salah satunya memotivasi dengan memberdayakan orang lain, sedangkan yang lain memotivasi dengan hadiah dan hukuman. Tidak ada satu gaya kepemimpinan yang tepat, tetapi ada gaya yang mungkin Anda sukai secara natural. Mana gaya yang paling Anda pahami? Apa gaya default Anda? Pahami pro dan kontranya sehingga Anda dapat menjadi pemimpin yang memberdayakan tim untuk berkembang. Jika kesulitan memimpin dengan metode saat ini, pertimbangkan untuk mencoba pendekatan kepemimpinan baru. Baca 39 kutipan bisnis untuk memberdayakan tim AndaBerdayakan tim dengan gaya kepemimpinan yang efektifGaya kepemimpinan adalah klasifikasi tentang cara Anda mempraktikkan keterampilan kepemimpinan. Seperti yang kita tahu, pemimpin memiliki banyak kekuatan. Mereka menghabiskan berhari-hari untuk berbagai tanggung jawab, mulai memotivasi orang lain dan berpikir kreatif hingga menyelesaikan masalah dan mengambil risiko. Tapi, tidak ada pemimpin yang sama. Cara pemimpin menangani set tugas yang sama sangat berbeda dari pemimpin bertugas memastikan tim memenuhi gol organisasi. Perangkat lunak manajemen kerja akan membantu memastikan tim satu pemahaman, terlepas dari tempat Anda memimpin mereka. Coba Asana untuk manajemen kerja Pemimpin memegang peranan penting dalam sebuah organisasi, perusahaan, maupun kelompok masyarakat lainnya. Seorang pemimpin yang baik harus mempunyai sikap-sikap kepemimpinan agar mampu menggerakkan anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan kata lain, faktor utama dari seorang pemimpin adalah bagaimana ia memberikan pengaruh influence bagi para pengikutnya. Buat kamu yang baru menjadi seorang pemimpin baru, hal ini tentu merupakan tantangan tersendiri untuk kamu. Hal ini semata-mata karena sifat kepemimpinan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Apalagi dalam hal meyakinkan orang-orang agar mencapai visi, misi, dan tujuan yang sama dalam berorganisasi. Nah berikut ini akan kami bagikan 10 contoh kepemimpinan yang baik dalam organisasi agar keputusan-keputusan yang dibuat justru bisa berdampak baik. 10 Contoh kepemimpinan yang baik dalam organisasi 1. Bertindak dengan penuh integritas Pemimpin yang dipercaya oleh tim atau bawahannya adalah pemimpin yang memiliki integritas tinggi. Karena, kepercayaan sangatlah penting jika kamu ingin orang lain mengikuti tindakan kamu. Caranya menjadi pemimpin dengan integritas yang tinggi, misalnya memimpin tanpa arogansi, menepati janji sesuai dengan apa yang sudah dikatakan, bertindak secara konsisten, jujur dan transparan, serta bertanggung jawab atas segala hal tindakan maupun perkataan. 2. Menunjukkan kemampuan dan keahlian Ada saatnya seorang pemimpin mampu menunjukkan kemampuan atau keahlian yang dimiliki. Dengan menunjukkan kemampuan kamu, akan meningkatkan kepercayaan kepada kamu, bahwa kamu memang memiliki kemampuan dan keahlian. Tidak hanya bisa memerintah saja, tetapi mampu memberi contoh. Selain itu, seorang pemimpin atau leader adalah sosok yang tangguh, yang mampu menaklukkan setiap tantangan yang datang dengan hasil yang baik. 10 Contoh Kepemimpinan yang Baik Dalam Organisasi 3. Memiliki strategi Ciri-ciri selanjutnya adalah memiliki strategi dalam bertindak dan menyusun segala perilaku dengan baik. Sebagai pemimpin, semua keputusan berada di tangan kamu. Baik atau buruknya langkah sebuah organisasi bergantung pada tindakan yang diambil seorang pemimpin. Sehingga seorang pemimpin ideal harus cerdas dalam menentukan strategi terbaik untuk memberikan hasil sesuai ekspetasi. Baca juga 10 Keterampilan Manajerial yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin 4. Merealisasikan visi Pemimpin harus memiliki kapasitas dalam mengembangkan visi berskala besar. Sosok yang inspiratif dan motivatif untuk mewujudkan rencana menjadi kenyataan. Untuk merealisasikan visi bukan hanya membutuhkan passion, akan tetapi juga kejelasan dalam komunikasi. Selain itu, pengalaman dan kecerdasan juga memiliki peran penting di dalamnya. Pemimpin dengan karakteristik ini umumnya lebih disukai oleh bawahan. Karena selain lugas, tegas, dan memiliki visi jelas, pemimpin juga mau menampung aspirasi dan gagasan anggotanya. 10 Contoh Kepemimpinan yang Baik Dalam Organisasi 5. Memiliki motivasi yang tinggi dan mendukung perkembangan orang yang dipimpin Menjadi pemimpin tanpa sekat merupakan salah satu dasar untuk bisa memimpin suatu tim menjadi lebih solid, serta memastikan seluruh anggota tim atau karyawan dapat perform secara optimal. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, seperti meluangkan waktu untuk bertemu dengan karyawan atau mencari tahu kesulitan yang sedang mereka hadapi. Kemudian, berikan arahan maupun bantuan agar mereka mampu mencapai tujuan. 6. Transparansi atau keterbukaan Pemimpin ibarat seorang nakhoda bagi sebuah kapal atau pilot untuk pesawat terbang. Keterbukaan menjadi sikap yang penting untuk menyelamatkan tim dalam kondisi genting. Semakin terbuka seorang pemimpin semakin mudah anggota tim untuk menyampaikan opini atau masukkannya. Ini akan menjadi bahan bakar yang bagus untuk tumbuh kembang bisnis. 10 Contoh Kepemimpinan yang Baik Dalam Organisasi 7. Menjalin hubungan baik dengan semua yang terlibat Menjalin hubungan yang baik merupakan salah satu contoh kepemimpinan yang perlu kamu terapkan. Menjalin hubungan baik di sini artinya, kamu bisa membawa diri terhadap orang yang dipimpin, terhadap perusahaan, juga relasi. Ada beberapa cara agar kamu bisa menjalin hubungan baik dengan semua orang, seperti – Memiliki rasa empati. – Mau mendengarkan tanpa interupsi. – Memilih untuk lebih mengedepankan hubungan yang bisa berlangsung dalam jangka panjang daripada hanya hubungan jangka pendek. Baca juga 10 Jenis Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi dan Perbedaannya 8. Kemampuan beradaptasi Leader yang sesungguhnya harus memiliki rasa percaya diri saat berdiri sendiri, dan punya keberanian dalam mengambil keputusan sulit. Sebab untuk menyelesaikan suatu pekerjaan rumit, maka dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat menavigasi hal-hal penting. Idealnya, pemimpin perlu mempunyai pandangan, bahwa perubahan bukan hanya suatu tantangan, akan tetapi juga peluang untuk inventif dan mengembangkan sesuatu baru. Karenanya, dibutuhkan kemampuan adaptasi, terutama saat masuk dalam siklus tidak pasti. 10 Contoh Kepemimpinan yang Baik Dalam Organisasi 9. Kerelaan menerima tanggung jawab Sebagai seorang leader di suatu tim, jangan lupa bahwa tanggung jawab tersebut bukan hanya untuk diri sendiri dan pekerjaan, namun juga mempengaruhi pencapaian orang lain. Dalam prosesnya, pemimpin tidak harus selalu berjalan di depan dan memberikan perintah. Kadang, kamu harus berada di belakang untuk memberikan dorongan, memeriksa progress, dan memberikan motivasi. Sebab mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin bukanlah mudah. Keberhasilan tim adalah keberhasilan kamu, dan kegagalan tim juga milik kamu. 10. Manajemen diri Kepemimpinan yang baik sangat bergantung pada karakteristik pemimpin itu sendiri. Jika leader dapat mengatur diri, baik itu secara fisik maupun psikis, dan memahami kelemahan dan kekurangan yang ada. Akan lebih mudah mengontrol dan mendisiplinkan tindakan. 10 Contoh Kepemimpinan yang Baik Dalam Organisasi Apa Itu Kepemimpinan dalam Organisasi? Apapun posisi kita di sebuah organisasi atau perusahaan, kata “kepemimpinan” pastinya sudah sangat akrab di telinga kita masing-masing. Dapat dipastikan hampir semua orang ingin memiliki keahlian dalam kepemimpinan yang baik, atau setidaknya berharap berada di bawah manajemen kepemimpinan yang benar. Kepemimpinan adalah suatu kekuatan yang memegang peranan penting dalam keberhasilan organisasi manapun. Logikanya, tanpa hadirnya kepemimpinan yang efektif, organisasi manapun akan kesulitan untuk bekerja secara efisien. Mengapa demikian? Karena salah satu tujuan kepemimpinan dibentuk untuk meraih tujuan yang sama dan satu secara bersama-sama dengan anggota tim lainnya. Dengan kata lain, penting bagi kepemimpinan tersebut untuk dapat mengendalikan semua anggota tim agar melangkah ke arah dan tujuan yang sama. Bagaimana dengan pengertian “kepemimpinan dalam organisasi”? Kepemimpinan dalam organisasi adalah suatu pendekatan manajemen yang mana setiap pemimpin membantu untuk menetapkan tujuan strategis bagi organisasi dan di satu sisi, para pemimpin juga memberikan motivasi secara individu di dalam kelompok agar semua orang di dalam organisasi berhasil dalam melaksanakan tugas dan tujuan yang diharapkan. Menurut website Mckinsey dot com, ada beberapa komponen utama yang harus kita pahami dan ketahui terkait kepemimpinan dalam organisasi. Selain itu, kita juga perlu mengenal 5 keutamaan yang membuat kepemimpinan dalam organisasi menjadi hal yang sangat penting untuk kita miliki. Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita simak penjelasannya berikut ini. Kepemimpinan dalam Organisasi Tradisional Untuk memahami kepemimpinan dalam organisasi secara baik, kita perlu memahami hal ini dari konteks tradisionalnya terlebih dahulu. Dalam organisasi tradisional, para pemimpin akan menempatkan fokusnya dalam memaksimalkan nilai bagi para pemegang saham investor. Untuk bisa melakukan hal ini, para pemimpin akan berusaha untuk mengembangkan strategi dan menginterpretasikannya ke dalam sebuah rencana. Pemimpin perusahaan atau yang biasa kita sebut sebagai Direktur akan menugaskan tanggung jawab kepada karyawannya, sekaligus menjadi pengontrol untuk memastikan bahwa semua orang menjalankan tugasnya dengan baik. Bagaimana dengan Kepemimpinan dalam Organisasi di Abad ke-21? Semakin berkembangnya zaman, dunia bisnis dan dunia kerja pastinya juga akan ikut berkembang. Segala perubahan yang terjadi di dalam lingkungan bisnis dan kerja tentunya akan memerlukan pendekatan-pendekatan baru dalam kepemimpinan. Beberapa pendekatan yang baru harus fokus pada penciptaan nilai-nilai bersama yang bukan hanya penting untuk para pemimpin dan pemegang saham, namun untuk seluruh lapisan organisasi. Maksudnya, nilai-nilai ini juga akan menjadi hal yang bermakna bagi para karyawan, klien, mitra bisnis, dan juga pelanggan. 4 Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi Dengan kata lain, fungsi kepemimpinan dalam organisasi di abad ke-21 harus transparan bagi semua pihak yang terlibat. Jika tidak, maka organisasi harus bersiap untuk ditinggalkan orang-orangnya secara perlahan-lahan. Dalam hal ini, ada 4 gaya kepemimpinan dalam organisasi yang perlu untuk kita pahami bersama-sama. Yuk, kita simak penjelasannya, rekan-rekan. 1. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Visioner. Gaya kepemimpinan dalam organisasi yang pertama di abad ke-21 adalah visioner. Yap, mana ada sih orang yang mau terlibat dalam organisasi yang pemimpinnya tidak memiliki gambaran apapun di masa depan? Seorang pemimpin dalam organisasi perlu menjadi individu yang visioner, dimana dirinya mampu untuk merancang tujuan dan visi misi yang jelas, serta meyakinkan seluruh anggotanya bahwa mereka sedang menuju jalan keberhasilan. Beberapa contoh kepemimpinan dalam organisasi adalah para pemimpinnya mampu mengamati dan mendengarkan orang-orangnya dalam lapisan organisasi apapun. Selain itu, mereka juga mampu untuk mempertimbangkan dan mengintegrasikan berbagai perspektif orang lain dengan pemikiran original yang mereka miliki. Tidak hanya itu, sebagai pemimpin yang visioner, mereka mampu bekerja dengan baik dalam tim dan membimbing anggotanya untuk menuju visi misi yang diharapkan. 2. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Arsitek. Dengan memiliki visi dan misi yang jelas, seorang pemimpin sebenarnya sedang menjadi arsitek organisasi yang terarah. Para pemimpin dalam organisasi bukan hanya dituntut untuk merancang rencana masa depan, namun mereka juga diharapkan dapat mendesain organisasi menjadi sebuah sistem yang transparan dan canggih. Dalam hal ini, para pemimpin juga diharapkan secara berkala memeriksa desain inti dari dasar organisasi tersebut. Misalnya, mengecek kembali tentang bagaimana produk-produk organisasi dapat diproduksi secara efisien, bagaimana jumlah penjualan dapat ditingkatkan, bagaimana cara meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan, dan lain-lain. Peran kepemimpinan dalam organisasi abad ke-21 harus mampu menjadi arsitek yang tangguh dalam membangun model bisnis di dalam organisasinya. 3. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Katalisator Catalyst. Sebagai seorang pemimpin di dalam organisasi, terutama di abad ke-21, para pemimpin dituntut untuk memiliki gaya kepemimpinan seperti katalisator atau catalyst. Dalam hal ini, gaya kepemimpinan katalisator perlu melakukan hal-hal seperti di bawah ini - Menyingkirkan segala hambatan yang dirasakan oleh anggota tim dan mendukung ide-ide cemerlang mereka agar menjadi kenyataan. - Membina hubungan yang baik ke seluruh lapisan organisasi. - Membantu orang-orang dalam menghubungkan apa yang mereka kerjakan dengan visi dan misi organisasi. - Membangun lingkungan kerja yang inklusif, dan - Membantu meningkatkan motivasi karyawan. 4. Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Pelatih Coach. Kepemimpinan dalam organisasi akan terasa tidak lengkap jika pemimpinnya tidak bertindak sebagai pelatih coach bagi para karyawan atau anggota timnya. Ketika seorang pemimpin berhasil membimbing para anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi yang diharapkan, maka secara otomatis organisasi tersebut akan lebih mudah untuk mencapai kesuksesan. Tidak hanya itu, para karyawannya juga akan berpikir lebih strategis dan mencoba mengasah kemampuan mereka untuk bekerja lebih baik dalam kolaborasi yang harmonis. 5 Keutamaan Kepemimpinan dalam Organisasi yang Efektif Setelah menyimak 4 gaya kepemimpinan dalam organisasi, terutama di abad 21 yang modern ini, sekarang waktunya bagi kita untuk mengenal dan memahami keutamaan apa saja yang terkandung pada kepemimpinan dalam organisasi. Berikut ini adalah beberapa keutamaan yang perlu kita ketahui. 1. Membantu Mempengaruhi Perilaku Orang Lain. Kepemimpinan dalam organisasi yang kuat akan membentuk seorang pemimpin yang mampu memengaruhi anggota timnya. Para pemimpin ini mampu membawa para anggotanya untuk tetap berada di bawah kendalinya. Tentunya, pengendalian ini akan tetap berada di jalur yang baik yaitu, jalur untuk meraih kesuksesan organisasi yang diinginkan bersama. 2. Membantu dalam Menyelesaikan Konflik secara Efektif. Kepemimpinan dalam organisasi yang efektif menuntut para pemimpin agar mampu menyelesaikan konflik atau permasalahan seefektif mungkin. Konflik yang muncul di dalam organisasi bisa berbagai macam, baik konflik yang terjadi antara karyawan dengan karyawan, atau karyawan dengan atasan. Kepemimpinan dalam organisasi yang efektif mengizinkan para pemimpin untuk mendengarkan para karyawan dalam mengekspresikan pendapat dan ide-ide mereka. Melalui kepemimpinan dalam organisasi yang efektif, pemimpin akan mampu mencari solusi konflik yang tepat dan rendah risiko. 3. Membantu Para Anggota dalam Memenuhi Kebutuhan Mereka. Seorang pemimpin yang baik akan selalu berusaha dalam menjalin hubungan yang baik dengan para anggotanya, ini dilakukannya pada seluruh lapisan organisasi. Tidak hanya hubungan baik yang dibina, namun para pemimpin ini juga akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. Sebagai contoh, pemimpin tahu pengembangan diri seperti apa yang diharapkan anggotanya di dalam organisasi, sehingga dirinya berusaha untuk memenuhinya. Para pemimpin yang seperti ini sangat paham bahwa setiap kali pemimpin menaruh fokus dan perhatiannya pada kebutuhan karyawan, maka karyawan akan bekerja dengan dedikasi dan antusiasme yang lebih tinggi. Kepemimpinan dalam organisasi yang efektif akan membantu para pemimpin dan karyawan berada dalam hubungan yang harmonis. 4. Membantu Memperkenalkan Perubahan Baru yang Diperlukan Organisasi. Kepemimpinan dalam organisasi di abad 21 benar-benar menghadirkan lingkungan bisnis yang berubah dengan sangat cepat. Konsekuensinya, organisasi yang tidak mau beradaptasi pada perubahan yang ada, mereka harus siap untuk tertinggal dengan organisasi lainnya. Oleh karena itu, akan ada banyak perubahan yang memang harus diperkenalkan oleh pemimpin kepada anggota timnya di dalam organisasi. Jika hal ini tidak dilakukan, para karyawan juga tidak akan mampu untuk mengikuti segala perkembangan dan perubahan yang ada. Sedangkan, karyawan adalah salah satu sumber daya dan kekuatan terbesar dalam setiap organisasi. Melalui kepemimpinan dalam organisasi yang efektif, maka pemimpin dan karyawan akan mampu menaklukkan segala perubahan bersama-sama dengan sangat baik. 5. Membantu Pelatihan dan Pengembangan Para Karyawan di dalam Organisasi. Keutamaan lain yang ada pada kepemimpinan dalam organisasi adalah ikut membantu segala pelatihan dan pengembangan para karyawan atau anggota tim di dalam organisasi. Dengan melakukan hal ini, para pemimpin secara tidak langsung sedang membentuk calon para pemimpin baru di masa mendatang. Setelah membaca artikel di atas, kami berharap rekan-rekan pembaca lebih memahami kepemimpinan dalam organisasi, gaya kepemimpinan dalam organisasi, dan juga beberapa keutamaan yang akan kita dapatkan dari kepemimpinan dalam organisasi yang efektif. Selamat berjuang menjadi pemimpin yang baik dan tangguh ya, rekan-rekan Career Advice.

sikap kepemimpinan dalam organisasi yang baik kecuali